Sementara itu, konsumsi Pemerintah terus melanjutkan normalisasi seiring dengan kondisi penyebaran kasus Covid-19 yang jauh lebih terkendali. Meskipun konsumsi pemerintah secara tahunan masih terkontraksi sebesar 2,9% (yoy), namun konsumsi pemerintah dapat tumbuh 11,7% (qtq) dibandingkan dengan triwulan II-2022.
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) menguat sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi nasional dan membaiknya keyakinan pelaku usaha. Tingkat pertumbuhan PMTDB atau investasi meningkat dari sebelumnya 3,1% di triwulan II menjadi 5,0% di triwulan III (yoy).
Secara triwulanan, investasi triwulan III tumbuh 6,5% (qtq) dibandingkan triwulan II. Investasi non-bangunan, khususnya mesin dan kendaraan komersial, tumbuh pesat sebesar 17,1% (yoy).
"Di tengah tren melambatnya perekonomian global, kinerja neraca perdagangan Indonesia masih kuat. Ekspor terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Demikian juga dengan impor yang tumbuh kuat dalam rangka mendukung kebutuhan pasokan untuk ekspansi produksi dalam negeri. Ekspor secara riil tumbuh 21,6% (yoy) di triwulan III-2022, sementara impor tumbuh 23,0% (yoy)," ungkap Sri.
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan postitif seluruh sektor. Hal ini menunjukan roda perekonomian telah kembali bergerak hampir merata di semua sektor ekonomi.
Sektor primer nasional tumbuh cukup resilien, didukung peningkatan permintaan ekspor atas produk-produk unggulan dan pemenuhan kebutuhan kegiatan hilirisasi dalam negeri. Sektor manufaktur tetap melaju seiring dengan ekspansi produksi dan penguatan permintaan dalam negeri maupun produk ekspor.
Pada triwulan III sektor manufaktur tumbuh sebesar 4,8% (yoy). Geliat sektor industri yang terus terjaga ditunjukan oleh indikator PMI manufaktur yang secara konsisten berada di zona ekspansif. Pertumbuhan sektor terkait hilirisasi sumber daya alam tumbuh kuat, termasuk industri logam dasar yang tercatat tumbuh 20,2% (yoy).
Sementara, industri tekstil dan pakaian jadi serta sektor alas kaki dan barang dari kulit mampu tumbuh tinggi, masing-masing sebesar 8,1 dan 13,4% (yoy), terutama didorong oleh peningkatan permintaan dalam negeri dan ekspor dari negara mitra dagang.
Kinerja perekonomian yang kuat juga selaras dengan kualitas pemulihan ekonomi yang terus terjaga, ditandai dengan berlanjutnya perbaikan kondisi ketenagakerjaan di Agustus 2022.
Secara umum, tingkat pengangguran konsisten menurun 0,6 p.p hingga ke level 5,9% di Agustus 2022 dibandingkan 6,5% pada Agustus 2021. Pertumbuhan ekonomi mampu menyerap tenaga kerja hingga 4,25 juta orang dalam kurun waktu Agustus 2021-Agustus 2022.
Untuk pertumbuhan ekonomi di triwulan IV diperkirakan akan sedikit mengalami moderasi, terutama mempertimbangkan siklus perekonomian yang biasanya melambat di akhir tahun serta high base-effect di triwulan IV 2021.