“Konsumsi kami melihat akan ada normalisasi di kuartal ketiga karena tentunya di kuartal kedua tadi ada libur cukup banyak ya, libur hari keagamaan besar,” ujarnya.
Sementara itu, akselerasi belanja pemerintah diperkirakan akan lebih cepat di semester kedua. Hal ini didukung oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 56 Tahun 2025 yang mengatur realokasi anggaran, dari belanja yang kurang prioritas seperti perjalanan dinas, ke program-program strategis.
Di sisi lain, ekspor dan investasi diproyeksikan akan ternormalisasi setelah lonjakan di kuartal kedua.
"Investasi pun juga kemungkinan ya sedikit di kuartal ketiga akan sedikit ternormalisasi juga karena tadi ada loncatan yang cukup cepat di kuartal kedua, khususnya investasi non-bangunan," kata dia.
Dengan kinerja paruh pertama yang mencapai 4,99 persen, lanjut Josua, pertumbuhan di paruh kedua tahun ini diperkirakan akan kurang lebih sama, sehingga pertumbuhan ekonomi setahun penuh akan berada di kisaran 4,99 persen.
(Febrina Ratna Iskana)