“Dibangunnya ruas tol Kediri-Tulungagung ini juga berada di bawah program percepatan pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang ditetapkan dengan Perpres 80 tahun 2019, tentang percepatan pembangunan ekonomi di beberapa kawasan di Jawa Timur," terangnya.
"Kami sangat bersyukur dapat berkontribusi dalam salah satu Proyek Strategis Nasional khususnya dalam membangun Jawa Timur,” sambung Istata.
Istata juga meyakini bahwa ruas tol yang dibangun dengan nilai investasi Rp10,47 triliun ini dapat semakin ramai dilintasi oleh pengendara dari tahun ke tahun khususnya terkait dengan akses ke Bandara Dhoho.
“Berdasarkan proyeksi BPJT, volume lalu lintas harian di Jalan Tol Kediri-Tulungagung dapat terus naik signifikan per 10 tahunnya hingga masa konsesi berakhir 50 tahun mendatang, sehingga kami yakin ruas tol ini akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat khususnya dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat di area Kediri dan Tulungagung,” pungkas Istata.
(FAY)