"Sehari biasa pakai 100 (Rp100 ribu untuk ngisi BBM). 100 tuh pake 3 kali jalan (saat menggunakan Pertalite). Kalau pakai Pertamax mah, dua kali jalan juga mungkin nggak akan bisa, gitu," papar dia.
Adanya perbedaan jumlah 'narik' antara saat menggunakan Pertamax dan Pertalite, ternyata bukan satu-satunya 'cobaan' yang dihadapi Heru dan mungkin juga kawan-kawan nya sesama supir Angkot. Selama bulan puasa ini, jumlah penumpang pun relatif berkurang.
"Kadang mah setor kuncinya aja, uangnya nggak. Apalagi sekarang bulan Ramadan, penumpang jarang," beber dia.
(SAN)