sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PPKM Level 3 Batal, Hati-hati Ada Omicron dan Ancaman Gelombang Ketiga Covid

Economics editor Muhammad Sukardi
07/12/2021 10:20 WIB
Pemerintah membatalkan kebijakan PPKM Level 3 seluruh Indonesia saat libur Nataru. Padahal ada ancaman gelombang tiga covid-19 dan Omicron.
PPKM Level 3 Batal, Hati-hati Ada Omicron dan Ancaman Gelombang Ketiga Covid (FOTO: MNC Media)
PPKM Level 3 Batal, Hati-hati Ada Omicron dan Ancaman Gelombang Ketiga Covid (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah membatalkan kebijakan PPKM Level 3 seluruh Indonesia saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Padahal ada ancaman gelombang tiga covid-19 dan mengganasnya varian baru yakni Omicron.

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menerangkan bahwa ada kombinasi maut dalam situasi pandemi Covid-19, yang mana salah satu efeknya adalah lonjakan kasus atau gelombang ketiga. 

Pertama adalah adanya varian serius yang memiliki karakteristik cepat menular, seperti varian Delta misalnya. Terlebih, saat ini muncul  Omicron yang mengancam semua negara. 

Lalu, dikombinasikan dengan mobilitas orang yang banyak dan tidak terkendali, kemudian tidak memiliki proteksi yang baik seperti abai masker, abai jaga jarak, abai kapasitas suatu tempat, tidak memiliki imunitas yang memadai dalam hal ini vaksin, mungkin vaksin belum dosis kedua, bahkan beberapa belum di-booster khususnya lansia yang rawan. 

"Nah, yang memperparah lagi adanya Omicron yang menjadi kombinasi tepat untuk memicu ledakan kasus," terang Dicky melalui pesan singkat, Selasa (7/12/2021). 

Lagipula, sambung Dicky, sebelum Omicron muncul ahli sudah memprediksi adanya gelombang ketiga. Apa alasannya?

"Karena kelompok rawan di Indonesia belum memiliki imunitas yang memadai dan jumlahnya signifikan, misal 5 persen dari total populasi. Itu sudah bisa menyebabkan lonjakan kasus, walau ledakannya belum tentu sebesar gelombang kedua," papar Dicky. 

Ia melanjutkan, melakukan upaya pencegahan jauh lebih baik daripada terpapar Covid-19. Karena itu,  konsistensi masyarakat diperlukan dalam hal patuh dan disiplin protokol kesehatan.

"Dari sektor pemerintah, harus lebih banyak lagi dan berkomitmen serta konsisten melakukan 3T dan vaksinasi, pembatasan diperketat, skrining karantina lebih ketat juga. Itu semua harus dijaga," tutup Dicky.  (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement