sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Prabowo Klaim Prestasi BUMN Defend ID, Intip Potret Industri Pertahanan RI

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
16/06/2023 16:19 WIB
Prabowo Subianto mengklaim kontrak Industri pertahanan dengan BUMN naik hingga 800 persen selama dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.
Prabowo Klaim Prestasi BUMN Defend ID, Intip Potret Industri Pertahanan RI. (Foto: kemhan.go.id)
Prabowo Klaim Prestasi BUMN Defend ID, Intip Potret Industri Pertahanan RI. (Foto: kemhan.go.id)

IDXChannel - Prabowo Subianto mengklaim kontrak Industri pertahanan dengan BUMN naik hingga 800 persen selama dia menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

Prabowo mengatakan, selang beberapa minggu menjadi Menhan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi tugas agar industri pertahanan bisa kuat dan mandiri. 

“Alhamdulillah bahwa saya selama menjadi Menteri Pertahanan, kontrak untuk BUMN Industri Pertahanan naik 800 persen,” ujar Prabowo di Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).

Prabowo menambahkan, pertahanan menjadi bagian penting bagi bangsa Indonesia.

“Industri pertahanan adalah bagian vital dalam pembangunan. Bagian yang menentukan dari kemerdekaan kita, kedaulatan kita. Ke depan saya yakin industri pertahanan kita akan bangkit dan lebih berprestasi,” imbuh Prabowo.

Lalu, seperti apa industri pertahanan RI?

Mengintip Industri Pertahanan RI

Di Indonesia, industri pertahanan berada di bawah naungan DEFEND ID. Defence Industry Indonesia (DEFEND ID) adalah holding BUMN Industri Pertahanan yang terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk yang berfokus pada bisnis Electronics System.

PT Len Industri memiliki anak perusahaan, diantaranya PT Dahana yang berfokus pada Energetic Materials, PT Pindad yang berfokus pada peralatan Land Platform, Weapon, Munition, Heavy Equipment, PT Dirgantara Indonesia berfokus pada Aerospace Platform, dan PT PAL Indonesia yang berfokus pada Naval Platform, Shipbuilding.

Diketahui Defend ID menyampaikan realisasi pendapatan sepanjang 2022 kepada Komisi VI DPR saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Januari lalu.

Realisasi pendapatan pertahanan mencapai Rp9,94 triliun sepanjang 2022 atau 50,5% dari seluruh pendapatan. Adapun pendapatan dari non pertahanan mencapai Rp9,76 triliun atau sekitar 49,5%.

Dalam laporan tersebut pendapatan Len Industri di produk defense electronics mencapai Rp1,35 triliun, naik 36,9% dibanding 2021.

Untuk produk senjata, amunisi, kendaraan khusus pendapatan mencapai Rp3,9 triliun, naik 27,7% dibanding tahun sebelumnya.

Pendapatan dari produk kapal perang mencapai Rp2,24 triliun dengan kenaikan 39,8% dibandingkan 2021.

Adapun pendapatan dari produk terkait pertahanan sekitar Rp70 miliar atau naik 7,5% dibandingkan tahun 2021.

Untuk produk pesawat terbang dan helikopter, pendapatan negara hanya mencapai Rp2,36 triliun atau turun 5% dibanding 2021.

Di sektor non pertahanan, yakni produk railway signaling, renewable energy, ICT, dan sistem navigasi tercatat memperoleh pendapatan Rp3,41 triliun, turun 10,2% dibanding 2021.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement