Hal itu, kata dia, memudahkan dalam pengembangan jaringan pipa-pipa distribusi gas bumi yang terintegrasi dan terstruktur untuk menarik investor baru di sektor industri yang membutuhkan.
“Semua hal yang sudah terencana dengan baik ini tentunya membutuhkan dukungan dari semua pihak, salah satunya adalah kemudahan perizinan dalam pengembangan wilayah baru tersebut,” jelas Wahyudi.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengaku optimis kebutuhan gas industri di Jatim bakal terpenuhi setelah sejumlah sumur gas bisa berproduksi tahun ini.
Dia mengatakan, kebutuhan energi gas bagi industri dan rumah tangga di Jatim terus bertumbuh. "Salah satu perusahaan yang membutuhkan energi gas cukup besar seperti industri kaca dan smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated and Ports Estate (JIIPE) Gresik,” kata Emil Dardak.
Emil Dardak mengatakan, saat ini sarana untuk pendistribusian gas di Jatim sudah tersedia. Sarana tersebut seperti jaringan pipa yang belum sepenuhnya tersambung antar kota dan kabupaten, serta daerah kawasan industri yang tersebar di Jatim.
“Selain itu, distribusi gas bumi dengan compressed natural gas (CNG) trucking juga dapat dikembangkan secara masif untuk penyediaan gas bumi di beberapa kawasan industri,” ujarnya.