Adapun impor 400.000 ton beras merupakan penugasan Badan Pangan Nasional kepada Bulog. Total beras yang harus didatangkan sepanjang tahun ini mencapai 2 juta ton, berdasarkan kebutuhan pemerintah.
Hingga akhir Agustus, realisasi atas penugasan tersebut sudah mencapai 1,6 juta ton. Namun, sebagian dari serapan beras impor sudah didistribusikan ke tingkat konsumen.
"Kalau dulu kita mau menggelontorkan itu mikir, stoknya ada apa enggak, tapi hari ini Pak Buwas (Budi Waseso), Pak Dirut punya stok 1,6 juta (ton) yang akan segera masuk lagi 400.000 ton," katanya.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengatakan, langkah impor beras hanya untuk mengantisipasi kekurangan stok di dalam negeri. Artinya, opsi impor tergantung pada kebutuhan negara untuk buffer stock.
Di luar impor beras dari negara asing, Buwas memastikan pihaknya tetap berupaya menyerap komoditas pangan dasar di tingkat petani.
(FRI)