Lalu, produksi non pupuk terdiri dari amoniak sebesar 5.957.455 ton, asam sulfat sebesar 889.042 ton, asam fosfat sebesar 222.388 ton, AlF3 sebesar 9.323 ton.
Bakir mengatakan capaian tersebut merupakan hasil kerja keras Pupuk Indonesia Grup, salah satunya dengan mengimplementasikan sistem manajemen maintenance excellence.
“Dan sistem digital fertilizer untuk memonitor seluruh aspek penunjang kinerja pabrik serta menunjang kinerja produksi seperti peningkatan efisiensi bahan baku dan biaya pemeliharaan, meningkatkan reliability hingga menurunkan angka shutdown di pabrik,” ungkap Bakir, dikutip Senin (9/1/2023).
(FRI)