IDXChannel - Pemerintah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk menjaga likuiditas tetap terjaga.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, penempatan dana tersebut mendongkrak uang beredar hingga 13,2 persen pada September 2025, atau naik dari posisi Agustus yang sebesar 8,5 persen dan Juli sebesar 7,6 persen.
“Kalau kita lihat kan pertumbuhan angkanya yang grafik merah itu 13,2 itu adalah M0 atau base money. Tadinya di 0 ketika inject money kita pindahkan Rp200 triliun. M0 jadi 13,2 persen untuk menunjukkan uang di sistem perekonomian memang bertambah dengan signifikan, jadi harusnya ke depan ekonomi akan tumbuh juga,” ujar Purbaya dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Oktober 2025, di Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Hingga 30 September 2025, realisasi penyaluran kredit mencapai Rp112,4 triliun atau 56 persen dari total dana yang ditempatkan tersebut.
Rinciannya, Bank Mandiri dengan penempatan Rp55 triliun, menyalurkan Rp40,6 triliun (74 persen), Bank BRI dengan penempatan Rp55 triliun, menyalurkan Rp33,9 triliun (62 persen), Bank BNI dengan penempatan Rp55 triliun menyalurkan Rp27,6 triliun (50 persen), Bank BTN dengan penempatan Rp25 triliun menyalurkan Rp4,8 triliun (19 persen, Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan penempatan Rp10 triliun menyalurkan Rp5,5 triliun (55 persen).
Purbaya menambahkan, inisiatif tersebut bukan hanya menjaga likuiditas, tetapi juga menciptakan efek berganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan cost of fund, memperluas pembiayaan sektor riil, serta menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia.
"Sampai September, lebih dari Rp112 triliun sudah disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk likuiditas produktif. Artinya, lebih dari separuh dana yang ditempatkan sudah bekerja untuk menopang konsumsi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.
(DESI ANGRIANI)