IDXChannel - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas kegaduhan yang timbul akibat dugaan penggunaan peralatan bekas pada layanan Rapid Test Antigen Covid-19 di Bandara Internasional Kualanamu.
Edy mengaku sebagai kepala daerah dirinya lalai melakukan tugas pengawasan atas layanan yang dikelola PT Kimia Farma Diagnostik itu.
"Saya minta maaf, itu kelengahan saya. Saya pikir semua orang sudah melakukan tugasnya dengan baik. Tapi ada orang yang menyelewengkan wewenang tersebut," ujar Edy, Kamis (28/4/2021).
Edy menyebutkan, saat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, petugas harusnya bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Bukan malah mengambil kesempatan dengan mendaur ulang alat pendeteksi Covid-19 itu.
"Saya minta kepada pihak kepolisian agar para pelaku diberikan tindakan tegas agar memberikan efek jera," tegasnya.