Adapun kedapanya, KKP telah mencanangkan 2023 sebagai #KKPThrive, yang mana tersirat akan ada perkembangan yang pesat untuk periode 2023.
Sementara itu, pada tahun 2022, kinerja usaha sektor kehutanan tergolong baik. Hal ini diungkapkan Sekretaris Direktorat Jenderal mewakili Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Misran, pada Refleksi Akhir Tahun 2022 KLHK yang berlangsung secara hybrid di Jakarta (29/12).
Berdasarkan 6 indikator kinerja, capaian usaha sektor pengelolaan hutan lestari di tahun ini masih tergolong baik. Indikator tersebut yaitu: penanaman; akses legal masyarakat; produksi kayu bulat; ekspor produk hasil hutan; PNBP Pemanfaatan; dan SAKIP.
Dijelaskan Misran, Peningkatan Produktivitas Hutan Melalui Penanaman dan Pengkayaan Kawasan hutan dengan target 403.000 Ha, terealisasi sebesar 591.761 Ha atau 146,84 persen dari target. Sementara itu, Luas Pemanfaatan Hutan Berbasis Masyarakat dengan target 15.000 Ha, terealisasi sebesar 16,797 atau 111,98 persen. Serta, jumlah Produksi Kayu Bulat dengan target 55.00 Juta M3, terealisasi sebesar 54,66 Juta M3 atau 99,38 persen.
Selain itu, menurut Misran, Nilai Ekspor Produk Industri Hasil Hutan dengan target 9,75 Milyar USD terealisasi sebesar 14,00 Milyar USD atau 143,59 persen. Nilai PNBP HUTAN dari Pemanfaatan Hutan dengan target 3,199 Triliun Rupiah, terealisasi sebesar 3,04 Triliun Rupiah atau 95,03 persen. Dan Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan target 81 Poin terealisasi sebesar 81,39 Poin atau 100,48 persen.