Akibatnya, banyak orang yang tidak mempunyai pekerjaan hingga jatuhnya bursa saham New York. Bahkan saat itu, masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk membeli pakaian baru.
Akhirnya, masyarakat memilih alternatif untuk berbelanja di thrift store atau toko pakaian bekas. Sementara, orang yang berkecukupan menjadikannya sebagai sarana donasi.
Ketika itu, thrift store dikategorikan sebagai department store. Goodwill Industries menjadi salah satu toko yang terkenal.
Pusat perbelanjaan Goodwill Industries mempunyai persediaan pakaian serta peralatan rumah tangga yang siap menyuplai lebih dari 1.000 rumah tangga.
Hal tersebut pun berhasil mengubah istilah junk shops atau toko barang bekas menjadi a different approach to charity atau pendekatan yang beda untuk beramal.