Dari kacamata konsumen, Indah menjelaskan, kehadiran toko offline dan online tentunya bisa mengakomodasi preferensi belanja yang beragam.
Secara umum, konsumen Indonesia biasanya telah memiliki preferensi masing-masing saat melakukan pembelian kategori produk tertentu.
Riset ini menemukan bahwa produk fashion dan kecantikan (masing-masing sebanyak 46 persen) dibeli secara online, sementara kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan (34 persen) lebih dominan dibeli secara offline.
Selain itu, dikatakan Indah, riset ini juga menyoroti beberapa faktor pendorong yang membuat konsumen memilih melakukan pembelian, baik secara online maupun offline.
Pilihan berbelanja secara online lebih didorong oleh faktor kepraktisan dan kemudahan dalam membandingkan harga. Faktor praktis (67 persen) dan kemudahan membandingkan harga (66 persen) menjadi dua faktor utama yang mendorong konsumen untuk berbelanja online, diikuti oleh ketersediaan berbagai metode pembayaran (60 persen) di posisi ketiga.
Kemudahan proses pengembalian barang (25 persen) juga turut menjadi salah satu alasan penting yang membuat konsumen suka berbelanja secara online. Sedangkan pilihan belanja offline lebih didorong oleh faktor tangibility dan tidak ada biaya pengiriman yang harus ditanggung oleh pembeli.