sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rusia-Ukraina Makin Panas, Sri Mulyani Khawatir Lonjakan Ekstrim Harga Komoditas

Economics editor Michelle Natalia
08/04/2022 15:03 WIB
Terus memanasnya tensi antara Rusia dengan Ukraina membuat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani makin khawatir.
Rusia-Ukraina Makin Panas, Sri Mulyani Khawatir Lonjakan Ekstrim Harga Komoditas (FOTO: MNC Media)
Rusia-Ukraina Makin Panas, Sri Mulyani Khawatir Lonjakan Ekstrim Harga Komoditas (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Terus memanasnya tensi antara Rusia dengan Ukraina membuat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani makin khawatir. Pasalnya, bila ini terus berlanjut dikhawatirkan akan terjadi lonjakan ekstrim harga komoditas yang bisa berimbas ke Indonesia.

Hal ini dikatakan Sri saat berbicara pada ASEAN Finance Minister and Central Bank Governor Meeting (AFMGM) Session with International Financial Institutions secara daring pada Jumat (8/4).

“Efek limpahan kenaikan harga komoditas yang sangat ekstrim yang kemudian membuat inflasi ini menciptakan tantangan pada pilihan kebijakan yang sangat kompleks di masing-masing negara baik itu melalui pengetatan kebijakan fiskal-moneter untuk menstabilkan inflasi atau akan terus mendukung pemulihan ekonomi dan memberikan perlindungan kepada masyarakat yang selama dua tahun ini menderita akibat pandemi. Ini benar-benar suatu tantangan yang sangat serius bagi semua pembuat kebijakan termasuk di ASEAN,” jelas Sri.

Bagi Indonesia yang merupakan negara penghasil komoditas, Sri mengatakan bahwa peningkatan harga komoditas ini di satu sisi secara implisit akan mendorong peningkatan pendapatan negara sehingga akan lebih mudah bagi Indonesia untuk secara gradual menurunkan defisitnya dari tahun ke tahun, namun disisi lain juga menciptakan pilihan kebijakan untuk memberikan tambahan subsidi bagi masyarakat untuk melindungi mereka dari dampak inflasi.

“Pilihan kebijakan bagi kita (Indonesia) yang pasti pertama adalah kita harus melindungi masyarakat dari goncangan lainnya pasca pandemi, yang kedua terus mendukung pemulihan ekonomi terutama dari sisi bisnis dan produksi, namun yang ketiga kita harus terus menjaga kesehatan fiscal tools kita agar berkelanjutan dan terus menciptakan stabilitas,” lanjut dia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement