Disamping itu, Tulus juga memaparkan kondisi riil dilapangan tentang pelayanan yang diberikan kepada peserta program JKN. Selain itu disparitas layanan, masalah infrastruktur kesehatan di Indonesia juga belum tersebar merata. Khsusnya untuk tindakan medis besar yang alat kesehatan masih terbatas.
Tulus melihat, terbatasnya alat kesehatan ini dikarenakan harganya yang masih malah. Seban alat kesehatan saat ini masih dikenakan pajak barang mewah dari Negara.
"Kemudian belum tersebarnya di berbagai daerah, ini harus menjadi konsen dari Kemenkes untuk menciptakan dokter dokter spesialis, ditingkat kabupeten dan di pelosok ketika ada yang sakit tidak perlu berobat ke provinsi, karena tida ada dokter spesialis di daerah," kata Tulus.
Catatan lainnya adalah belum semua rumah sakit saat ini bekerjasama dengan program JKN, khsuus untuk RS Swasta. Hal itu menambah menghambat akses masyarakat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan.
(SAN)