Telisa menjelaskan, banyak ekonom menyadari APBN tidak bisa bekerja secara optimal lantaran situasi ekonomi saat ini sedang tidak stabil. Mengingat APBN, menurutnya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk juga kondisi resiliensi ekonomi domestik.
"Para ekonom tentunya memahami bahwa APBN tidak bisa perform seperti yang kita harapkan pada kondisi-kondisi yang dalam kondisi normal karena sekarang situasinya memang sedang tidak normal," ujar dia, ditulis Jumat (11/4/2025).
"Karena APBN kita kan terutama sangat terpengaruh oleh harga komoditas, kemudian oleh perdagangan global, dan oleh kondisi resiliensi ekonomi domestik sendiri," tutur Telisa.
Dia mewanti-wanti dalam menghadapi tantangan tersebut, pemerintah bisa menjaga defisit anggaran agar tidak melebar dan mengendalikan utang agar tidak meningkat secara drastis. Langkah-langkah efisiensi anggaran pun harus terus dilakukan demi menjaga keberlanjutan fiskal.
"Jadi kita sedang berjuang dengan itu. Makanya kan ada efisiensi anggaran dan lain sebagainya. Jadi overall sih sebetulnya apa yang disampaikan oleh Bu Sri Mulyani terkait dengan kondisi APBN itu sudah diekspektasikan oleh para ekonom," kata Telisa.
(Fiki Ariyanti)