Kedua, transaksi barang digital dianggap berisiko. Alasan ketiga adalah pengenaan input pada efek yang diharapkan dapat memberikan lapangan bermain yang setara antara produk digital dan produk fisik.
Baca Juga:
"Sebagai seorang menteri, biasanya juga banyak mendapat keluhan bagi mereka yang masih memiliki produk fisik tradisional konvensional dan dalam hal ini melakukan bisnis fisik atau proses bisnis yang mereka anggap sebagai produk digital," bebernya
Terakhir, proses bisnis digital tidak benar teks. Harus ada pembuat kebijakan, tantangan yang perlu ditangani agar dapat menciptakan lapangan bermain yang adil bagi para pemain. (TIA)