sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sekali Charging EV, Dua-Tiga Cuan (Semoga) Terkantongi

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
07/09/2023 22:54 WIB
saat ini masih ada sebagian pihak yang memandang miring terkait kebijakan pemerintah menyuntikkan 'suplemen' berupa subsidi guna menggairahkan penjualan EV.
Sekali Charging EV, Dua-Tiga Cuan (Semoga) Terkantongi (foto: MNC Media)
Sekali Charging EV, Dua-Tiga Cuan (Semoga) Terkantongi (foto: MNC Media)

"Artinya, semua upaya kita jalankan secara komprehensif. Jadi jangan mikir mending mana. Semua jalan bareng. Konsumsi batu bara di PLTU terus kita tekan, sambil switching dari BBM ke listrik juga terus didorong. Kalau switching-nya harus nunggu PLTU sama sekali nir batu bara, ya telat," ungkap Fabby.

Terlebih, Fabby juga mengungkap bahwa jumlah CO2 yang dihasilkan PLTU yang ada saat ini adalah sekitar 800 gram per kwh listrik yang diproduksi. 
Bagi sebuah mobil listrik, daya sebesar 1 kwh tersebut dapat digunakan untuk menempuh jarak sekitar enam hingga tujuh kikometer. Dengan demikian, dalam satu kilometer perjalanan, CO2 yang dihasilkan sekitar 125 gram.

Sedangkan kendaraan konvensional, dijelaskan Fabby, dapat menghasilkan CO2 sekitar 2,2 kg untuk setiap 10 kilometer perjalanan. Sehingga, untuk setiap satu kilometer perjalanan yang ditempuh, CO2 yang dihasilkan sekitar 220 gram.

"Jadi meski listrik kita sekarang masih dihasilkan dari PLTU batu bara, tetap saja emisi yang dihasilkan (dari penggunaan EV) lebih minim dibanding (mobil bertenaga) BBM. Perbandingannya sekitar satu banding dua," urai fabby.

Industrialisasi

Di lain pihak, di luar wacana ramah lingkungan dan energi keberlanjutan tersebut, Fabby menegaskan bahwa ada target industralisasi yang juga ingin digapai pemerintah dari upaya mendorong penggunaan EV secara lebih massif.

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Advertisement
Advertisement