Memang, pelaksanaan kebijakan subsidi pembelian EV tersebut di lapangan terbilang 'masih jauh panggang dari api', alias belum mendapat respons yang semestinya dari masyarakat luas.
Multi-Goals
Namun demikian, meski target masih cukup jauh untuk dicapai, pendekatan yang dilakukan pemerintah dalam menginisiasi kebijakan tersebut dinilai sudah tepat dan telah sesuai dengan grand design yang telah ditetapkan.
"(Kebijakan subsidi EV) Sudah tepat. Mungkin masih perlu perbaikan dan belum ideal di sana-sini. Tapi, apakah ini sudah on the right track? Saya melihat, iya. (Kebijakan) Ini sudah benar," ujar Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, kepada idxchannel, Selasa (5/9/2023).
Fabby mengakui, saat ini masih ada sebagian pihak yang memandang miring terkait kebijakan pemerintah menyuntikkan 'suplemen' berupa subsidi guna menggairahkan penjualan EV di masyarakat.
Pandangan miring tersebut, menurut Fabby, lantaran menempatkan kebijakan peningkatan penggunaan EV tersebut semata-mata untuk menekan konsumsi energi fosil dalam bentuk bahan bakar minyak (BBM).