Sementara, penundaan pemberian vaksin AstraZeneca dilakukan usai melihat efek samping serius dari negara-negara Eropa lainnya. Menkes Denmark menyebut, penundaan vaksinasi AstraZeneca yang rencananya berlangsung dua minggu adalah bentuk kehati-hatian.
"Saat ini tidak mungkin untuk menyimpulkan apakah ada kaitannya. Kami bertindak lebih awal, itu perlu diselidiki secara menyeluruh," kata Menteri Kesehatan Denmark, Magnus Heunicke di Twitter.
Islandia, pada Kamis, juga menangguhkan pemberian vaksin AstraZeneca karena menunggu hasil penyelidikan oleh EMA. Italia, juga pada hari Kamis, mengatakan akan menangguhkan penggunaan vaksin Corona AstraZeneca, meski batch pengiriman vaksin berbeda dengan yang digunakan di Austria.
Menurut pihak AstraZeneca, tidak ada bukti peningkatan risiko emboli paru atau trombosis vena dalam data keamanan yang dihimpun dari 10 juta orang dalam studi sebelumnya. Bahkan, ketika melibatkan sub kelompok berdasarkan usia, jenis kelamin, kelompok produksi, hingga penggunaan masing-masing negara.
"Faktanya, jumlah yang diamati dari jenis kejadian ini secara signifikan lebih rendah pada mereka yang divaksinasi daripada yang diestimasi terjadi di antara populasi umum," tambahnya.