Maersk mengatakan pada Kamis (14/12) bahwa kapal pengangkut bahan bakarnya dapat melewati Laut Merah untuk menghindari potensi bahaya. Jika perusahaan memilih untuk melewati Laut Merah, maka akan melewati Terusan Suez. Namun, mereka memilih menambah jarak ribuan mil dalam perjalanan mereka.
Kondisi ini akan menambah jumlah waktu perjalanan dan menghabiskan lebih banyak bahan bakar. Namun di sisi lain, hal ini dapat menghemat biaya asuransi yang meningkat sejak Houthi meningkatkan serangannya.
Di samping itu, analis CMC Markets, Tina Teng mengatakan, meskipun harga stabil saat ini, potensi risiko yang disebabkan oleh gangguan pasokan dan kerusuhan di Timur Tengah dapat membawa volatilitas yang signifikan pada pasar minyak.
Simon Heaney, manajer senior penelitian peti kemas di Drewry, menyoroti ketidakpastian besar yang dihadapi industri pelayaran saat ini, khususnya seputar berapa lama situasi saat ini akan berlangsung.
Menurutnya, ini akan menambah tekanan pada rute perdagangan global karena kenyataan bahwa akses ke Terusan Panama, rute utama lainnya, sangat dibatasi karena rendahnya permukaan air sehingga menghambat kapal untuk melintas. (ADF)