“Kalau memang kita disebut upper middle income country, realita di lapangan dinaikkan 2024 upah ini. Maka kenaikan 10-15 persen masuk akal,” jelasnya.
Untuk memperjuangkan hal tersebut, Said Iqbal mengungkapkan para buruh berencana menggelar aksi besar-besaran pada hari Rabu (26/7/2023) mendatang.
"Selain terkait upah, aksi juga akan mengusung isu Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja, Tolak Presidential Threshold, dan Cabut UU Kesehatan," pungkasnya.
(SLF)