Pada situasi global memang trennya juga menurun, namun sekali lagi, ini harus disikapi dengan hati-hati. Sebab, bukan berarti pada level global semuanya membaik. Indonesia misalnya, sambung Dicky, sampai sekarang masih dalam status pandemi yang belum terkendali.
"Positivity rate Indonesia selalu di atas 10 persen. Ini adalah pekerjaan rumah dan sudah menumpuk. Enggak bisa kan ngerjain PR yang menggunung hanya dalam waktu semalaman? Diatasi secara bertahap dan dengan strategi yang cermat, tepat, dan komprehensif," ungkapnya.
2. Strategi nasional masih perlu disempurnakan
Dicky menerangkan, pemerintah masih harus menyempurnakan strategi nasional. Kalau melihat negara-negara yang berhasil, mereka sangat jelas bagaimana tahapan jangka pendek, menengah, dan panjangnya, termasuk bagaimana posisi setiap strategi itu.
"Posisi setiap strategi itu seperti 3T, isolasi dan karantina dan posisi itu akan selau ada di semua tahapan, termasuk soal vaksinasi. Dan ini yang harus kita sempurnakan," tambahnya.
3. Indonesia belum memberi peran pada tataran ASEAN
Dalam menangani pandemi, setiap negara bukan hanya memikirkan negaranya saja, tetapi punya tugas juga dalam tataran global, nasional, dan komunitas atau lokal.