7. Komunikasi risiko dan leadership yang buruk
Setahun pandemi Covid-19, Dicky menilai pemerintah, dalam hal ini bukan hanya presiden, tetapi level gubernur, wali kota, dan jajaraan pemerintahan lainnya dinilai kurang baik dalam berkomunikasi risiko dan menunjukkan leadershipnya.
Padahal, komunikasi risiko akan selalu ada mulai dari awal pandemi hingga akhir, bahkan pascapandemi. Ketika poin itu belum diperbaiki, maka akan sulit untuk mencapai perbaikan pandemi yang komprehensif.
"Saya tahu bahwa ada beberapa kepala daerah atau pejabat publik yang bagus strategi komumiasi risikonya, tapi secara luas, belum sesuai dengan keinginan para epidemiologi," kata Dicky.
Terkait dengan 'leadership', ini bukan hanya presiden, wali kota, atau gubernur, tapi tokoh masyarakat juga harus punya peran dan di sini yang paling dicermati publik adalah keteladanan, satunya kata dan perbuatan, itu yang harus ditunjukkan semua pemimpin.
"Beberapa pejabat publik dalam menerapkan kepemimpinannya tidak berbasis sains. Statement-statementnya tidak berbasis sains itu akan menimbulkan kontraproduktif," ungkapnya.