Menurut Haryo, pencapaian ini merupakan tonggak penting yang menegaskan keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan nasional. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang besar bagi kerja sama yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan.
Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia, dengan nilai perdagangan yang mencapai USD30,1 miliar pada 2024. Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar USD4,5 miliar pada tahun yang sama, meningkat signifikan dari USD2,5 miliar pada 2023.
Kesepakatan IEU-CEPA ini akan membuka akses ekspor bagi produk-produk Indonesia ke 27 negara anggota UE. Sebanyak 80 persen ekspor Indonesia ke UE akan menikmati tarif impor nol.
Komoditas strategis seperti alas kaki, tekstil, garmen, minyak sawit, perikanan, serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik juga akan mendapatkan perlakuan istimewa.