sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sidak Pasar Larangan Sidoarjo, Khofifah: Minyak Goreng Curah Masih Jadi PR 

Economics editor Lukman Hakim
02/04/2022 17:19 WIB
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa melakukan sidak di di Pasar Larangan Kabupaten Sidoarjo.
Sidak Pasar Larangan Sidoarjo, Khofifah: Minyak Goreng Curah Masih Jadi PR (Dok.MNC)
Sidak Pasar Larangan Sidoarjo, Khofifah: Minyak Goreng Curah Masih Jadi PR (Dok.MNC)

IDXChannel - Memasuki bulan Ramadan, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Larangan Kabupaten Sidoarjo, untuk mengecek kondisi harga dan suplai bahan pokok. Bahan pokok yang dipantau mulai gula, beras, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur dan produk lainnya. 

Khofifah mengatakan,  sebagian besar rata-rata harga bahan masih sesuai dengan data dari Sistem Informasi Ketersediaan Perkembangan Bahan Pokok (Siskaperbapo) per 1 April 2022. Di mana, harga daging sapi berkisar di Rp113.974 per kilogram (kg). Sedangkan daging ayam Rp 35.787 per kg.
 "Memasuki awal Ramadan , saya ingin memastikan bahwa suplai logistik bahan pangan di Pasar Larangan Sidoarjo ini pada dasarnya semua stabil kecuali minyak goreng curah," ujar Khofifah, Sabtu (2/4/2022). 

Sedangkan harga rata-rata untuk telur ayam adalah Rp24.086. Selain itu, bawang merah per kg dihargai Rp27.720. Sedangkan bawang putih dihargai Rp 25.961 per kg.  
"Untuk harga telur ayam di bawah HET sedikit jadi Rp23.000 per kilo. Yang lain seperti bawang merah hari ini stabil, tapi cenderung sedikit mengalami penurunan harga," ucap Khofifah. 

Selain itu, harga cabai, gula, dan beras cenderung normal. Di mana, harga cabai berada di angka Rp39.191 per kg untuk cabai merah besar keriting, Rp48.461 untuk cebai merah besar biasa, dan Rp40.121 untuk cabai rawit. "Cabe, beras, dan gula stabil dan harganya normal. Pada dasarnya beras dan gula ini kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat. Alhamdulillah, suplai dan harganya stabil," tuturnya. 

Meski begitu, menurut mantan Menteri Sosial RI itu, harga  dan suplai minyak goreng curah  masih menjadi persoalan. Saat ini , Jatim masih membutuhkan ketercukupan dan  percepatan suplai untuk minyak goreng curah. 

"Jadi ada yang sudah 1 bulan ataupun 2 minggu belum mendapatkan suplai minyak goreng curah. Ini persoalan nasional yang mudah-mudahan bisa disuplai lebih cepat dan lebih merata," ungkapnya. 

Khofifah menyatakan, sebelumnya dirinya telah berkoordinasi langsung dengan Menteri Perdagangan dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri. Hal tersebut menghasilkan  suplai minyak goreng curah dari Kalimantan. Tetapi selanjutnya otoritas pindah ke kementerian lain.

"Jadi waktu itu juga sempat di-drop di Pasar Larangan ini adalah minyak goreng curah dari Kalimantan. Kemudian stock berikutnya setelah siap, ada perpindahan tanggung jawab dari Kemendag ke Kemenperin. Kita berharap awal Romadlan ini suplai minyak goreng curah bisa lancar," ujarnya. 
Selain minyak goreng, dari penemuan di lapangan, Khofifah mengatakan bahwa minyak goreng kemasan premium juga relatif mahal. Harga beli pedagang saja sudah mencapai Rp50.000 per dua liter untuk kemasan premium. 

"Dari yang kami lihat di lapangan, minyak goreng dengan kemasan premium relatif harganya cukup mahal karena tadi saya tanya ada yang mereka belinya saja sudah Rp 25.000 per liter. Sehingga pasti mereka menjual ada margin per liter dari yang dari mereka beli," tuturnya.  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement