Berdasarkan data pengadaan tahun 2023, total ada 5.153 Purchase Order dengan nilai mencapai USD81,25 juta atau setara dengan Rp1,27 triliun. Untuk target jangka pendek pada 2024, Eka melanjutkan SKK Migas berharap bisa merangkul 725 perusahaan untuk masuk dalam ekosistem IOG e-Commerce.
Dia juga berharap ada 4.398 jenis produk yang masuk di IOG e-Commerce tahun depan. “Kami akan melakukan pengembangan sistem dan ekosistem secara berkelanjutan. SKK Migas akan selalu melakukan perbaikan dan evaluasi dengan feedback dari seluruh pihak yang terlibat agar sistem yang dibangun untuk transformasi ini bisa menciptakan multiplier effect lebih lanjut,” lanjutnya.
Darmawan Widhihatmoko, Vice President SCM Kangean Energi Indonesia sekaligus tim pengembang IOG e-Commerce menambahkan, sejumlah keunggulan yang akan diperoleh KKKS saat menggunakan layanan ini. Mulai dari penyederhanaan transaksi, penguatan basis data harga komoditas, serta kewajiban penggunaan produk dalam negeri. KKKS juga bisa melakukan perbandingan harga dengan mudah untuk mendapatkan penawaran terbaik.
Tak hanya itu, KKKS juga bisa melakukan pencarian barang dan jasa yang dibutuhkan berdasarkan lokasi dari operasi KKKS. “Dalam fitur produk, akan menampilkan seberapa besar TKDN dari barang yang dijual serta bisa menampilkan sertifikat TKDN. Lalu yang membedakan IOG e-Commerce dengan e-commerce lainnya adalah pembayaran dibelakang setelah barang diterima dan sesuai dengan PO,” kata Darmawan.
Herbiana Wintawati, Procurement Delivery Senior Manager BP Berau Ltd, mengatakan BP sudah lebih dulu memanfaatkan e-Commerce yang dibangun khusus oleh penyedia barang. Berkat pemanfaatan tersebut, perusahaan mampu melakukan efisiensi sekitar 40%-90% dalam proses pengadaan barang. Dengan keberadaan IOG e-Commerce yang dibangun SKK Migas, maka akan semakin memberikan keuntungan bagi KKKS.
“Dengan adanya IOG e-Commerce ini peluang bagus karena satu platform yang disediakan SKK Migas ini menjadi marketplace terpadu yang bisa digunakan KKKS dan penyedia barang. Bukan hanya yang sudah punya e-Commerce, tapi yang belum punya, bisa sediakan barang yang sama akan mempunyai kesempatan yang sama,” jelas Herbiana.
Dari sisi penyedia barang dan jasa, Gabriel Yusian Gandung, Nasional Segmen Manager Kawan Lama Solution, menambahkan keberadaan IOG e-Commerce juga akan memberikan dampak positif bagi vendor. Sebut saja perluasan pangsa pasar, kemudahan dalam penjualan produk dan layanan, adanya kepastian pemesanan barang dan jasa (order), serta pembayaran.
Lebih lanjut, dia mengatakan pengadaan barang sudah masuk era digitalisasi sehingga pelaku usaha harus mengikuti perkembangan zaman. Proses e-Commerce menjadi efektif dan efisien bagi penyedia maupun pembeli barang dari sisi biaya, waktu, dan tenaga.
“Kawan Lama mendukung SKK Migas beserta KKKS menjalankan IOG e-Commerce,” ujar Gabriel.
(FRI)