Selain menerjunkan personel perusahaan, SPR Langgak juga melibatkan aparat kepolisian untuk menjaga keamanan dan warga sekitar lokasi lapangan Pendalian West Kampar. Kini ada total 11 orang yang bertugas membersihkan dan menjaga sisa aset produksi tersebut, yang terdiri dari 5 pompa sumur minyak, dua tangki kapasitas besar 100 barrel, dan belasan tangki kapasitas kecil 40 barrel, serta pompa-pompa.
Dia menuturkan bahwa lapangan migas ini dulunya beroperasi mulai 2005 dan pernah mencapai produksi 500 bopd atau rerata 400 bopd menjelang akhirnya ditutup dari perusahaan kontraktor SPE, yang kini telah berstatus pailit.
Sementara itu dari 5 sumur yang masih tertinggal, terkadang terjadi natural flow yang menyebabkan minyak dari dalam bumi keluar, jika hal tersebut terjadi maka dapat menimbulkan pencemaran lingkungan bila tidak dilakukan pembersihan.
"2021 itu termasuk kasus tumpahan yang besar dari lapangan Pendalian West Kampar ini, karena tumpahan minyak sudah menyebar kemana-mana dan hampir memasuki aliran anak sungai di sekitar lokasi. Hingga kini kami terus menjaga dan kami berkomitmen untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lagi hal serupa kedepannya," kata dia.
(FRI)