sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani Beberkan Kebijakan ASEAN yang Jadi Pemicu Krisis Moneter 1998 

Economics editor Anggie Ariesta
24/10/2021 13:18 WIB
Menkeu Sri Mulyani paparkan penyebab kondisi krisis moneter di 1998 yang dipicu oleh kebijakan makro ekonomi negara ASEAN.
Sri Mulyani Beberkan Kebijakan ASEAN yang Jadi Pemicu Krisis Moneter 1998 (Dok.MNC Media)
Sri Mulyani Beberkan Kebijakan ASEAN yang Jadi Pemicu Krisis Moneter 1998 (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan bagaimana kondisi pasca krisis moneter tahun 1998 silam. Menkeu menilai krisis terjadi akibat makro ekonomi yang diambil negara-negara ASEAN dengan industrialisasi berorientasi ekspor yang cukup kompetitif.

"Sehingga dia (negara-negara ASEAN) selalu bisa mendapatkan devisa dari ekspornya, waktu itu sebagian dari sisi fundamental ekonomi juga sudah cukup kompetitif namun makro kebijakan itu ditopang terutama dari sisi moneter adalah kebijakan nilai tukar yang fix. Atau nilai tukar yang tetap sehingga dolar terus menerus tetap terhadap local currency," ujar Sri Mulyani dalam Keynote Speech peluncuran Buku 25 Tahun Kontan: Melintasi 3 Krisis Multidimensi, Minggu (24/10/2021).

Sri Mulyani menambahkan bahwa krisis moneter di trigger dengan fenomena current account deficit (CAD) di negara-negara di ASEAN dan Asia Timur termasuk Korea Selatan. Ini terjadi karena itu berhubungan dengan capital account langsung.

"Jadi capital flow nya bebas tetapi nilai tukarnya fix dan kemudian terjadilah CAD. Dimana CAD itu mencapai level yang disebut biasanya 3 persen sebagai trigger dianggap negara itu mungkin tidak sustainable," ujarnya.

Sustainable itu sendiri dilihat dari sisi apakah kebijakan diambil negara-negara konsisten. Sehingga kemudian munculnya fenomena yang mendapatkan keuntungan besar dari nilai tukar yang dia ambil dari negara yang nilai tukarnya tidak sustainable. Sehingga nilai tukarnya rugi tidak bisa dipertahankan, akibat CAD semakin mengalami penurunan.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement