Untuk pinjaman juga turun pada tahun ini. Hal ini menggambarkan bahwa sektor pembiayaan utang sedang dikonsolidasikan, disehatkan dengan defisit yang menurun.
"Ini kombinasi penerimaan yang makin tinggi, belanja relatif kita jaga, dan defisit bisa kita turunkan," katanya.
Perlu diketahui, Kemenkeu telah menerbitkan Global Sukuk sebesar USD 3,25 miliar, terutama dari Green Sukuk terbesar secara global dan Samurai Bonds sebesar JPY 81 miliar.
Untuk ritel, Kemenkeu mencatat telah menerbitkan SBR011 sebesar Rp 13,91 triliun yang merupakan nominal terbesar dari sektor surat berharga ritel.
Realisasi pembelian BI untuk SKB I tahun 2022 sebesar Rp32,241 triliun (SUN Rp 17,160 triliun dan SSBN Rp15,08 triliun). (TYO)