Negara-negara yang masih ekspansif, namun mengalami tren melambat, antara lain Australia, Rusia, India, dan Afrika Selatan. Ini sebesar 17,4% dari total negara-negara yang disurvei.
"Negara-negara yang mengalami kontraksi tapi juga sudah mulai pulih, itu adalah Italia, Prancis, Turki, Kanada, dan Singapura," ucap Sri.
Sedangkan, yang mengalami kontraksi masih mengambil porsi 52,2% dari jumlah negara yang disurvei. Negara-negara tersebut antara lain Amerika Serikat (AS), Meksiko, Eropa, Inggris, Jerman, Korea Selatan, Jepang, China, Brazil, Malaysia, Vietnam, dan Singapura.
"Kalau kondisi Indonesia dalam posisi PMI-nya positif di atas 50 dan ekspansif, atau akseleratif, itu kita adalah sekelompok kecil negara saja. Ini yang menggambarkan resiliensi dan pemulihan ekonomi kita yang memang cukup baik sampai dengan akhir tahun 2022 dan masih berlanjut pada awal 2023," pungkas Sri.
(SLF)