"Dia sudah menjadi alat perang dari sisi geopolitik competition sehingga prediksi dan behaviour dari harga minyak jadi sangat tidak pasti," ungkap Sri.
Sementara itu, pasokan minyak pun kian menipis dan harganya tetap tinggi karena negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC memilih untuk menahan produksi.
"Minggu ini, OPEC statement-nya mereka tidak akan merespon dengan meningkatkan produksi yang signifikan terkait dengan perkembangan harga sangat tinggi, ini menyebabkan suplai jadi terbatas bahkan karena terjadinya embargo menyebabkan harga semakin melonjak jauh di atas situasi normal," ujar Sri.
(FRI)