Sementara realisasi Belanja Non-KL mencapai Rp93,6 triliun utamanya didukung penyaluran subsidi energi dan pembayaran pensiun/ jaminan kesehatan ASN.
Selanjutnya, realisasi anggaran perlindungan sosial mengalami pertumbuhan yang didorong oleh penyaluran bansos untuk menjaga daya beli masyarakat. Sampai dengan Maret 2022 sudah tersalurkan bansos kepada 10 juta KPM PKH dan 18,8 juta KPM Kartu Sembako.
Pembayaran iuran PBI JKN untuk 82,9 juta jiwa dan penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar kepada 6,99 juta siswa pun sudah terealisasi. Ini semua diharapkan dapat semakin memperkuat fondasi pemulihan ekonomi nasional.
Sri mengatakan, APBN harus terus dijaga kesehatannya, namun harus tetap suportif karena tujuan akhirnya bukan untuk APBN sehat sendiri. Tapi, APBN sehat agar dia bisa bekerja lebih keras lagi sehingga dapat terus melanjutkan pembangunan dan menciptakan investasi yang produktif untuk memulihkan ekonomi Indonesia.
"Inilah bukti nyata APBN #UangKita hadir untuk kita dan akan terus menjaga dan melindungi seluruh masyarakat Indonesia," tutup Sri. (TYO)