IDXChannel - Pemerintah optimis perekonomian nasional akan pulih namun mewaspadai adanya potensi turbulensi ekonomi yang berasal dari negara-negara maju.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah untuk menyehatkan APBN menuju konsolidasi fiskal di tahun 2023. Pemerintah berupaya semakin mengoptimalkan pengelolaan aset dan menguatkan strategi pembiayaan tahun 2022 untuk mendukung terwujudnya APBN yang kuat dan berkelanjutan.
“Pemerintah akan terus mendayagunakan instrumen-instrumen yang ada menghadapi di satu sisi optimisme dari pemulihan ekonomi, namun di sisi lain kewaspadaan yang meningkat akibat potensi turbulensi yang berasal dari negara-negara maju,” ujar Menkeu secara daring di Jakarta, Senin (13/12/2021).
Menkeu mengungkapkan strategi pengelolaan pembiayaan anggaran pada APBN 2022 akan dilakukan secara prudent, fleksibel, dan oportunistik.
“Karena ini adalah cara yang paling sesuai pada saat kondisi ekonomi dunia dan kondisi pasar keuangan dan surat berharga yang sangat dinamis,” kata Menkeu Sri Mulyani.
Menkeu menjelaskan Undang-Undang (UU) APBN untuk tahun 2022 telah menyebutkan defisit di 4,85 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, UU tersebut disusun sebelum pembahasan dan penyelesaian UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang berpotensi memberikan tambahan penerimaan.