Roy sebelumnya menyebut Aprindo masih menimbang-nimbang untuk menambah pasokan gula di pasar ritel, setelah Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperpanjang relaksasi harga acuan pemerintah (HAP) gula di tingkat konsumen menjadi Rp 17.500 per kilogram.
Dia memastikan pengusaha hanya akan membeli dan menambah stok gula konsumsi, bila harga acuannya sesuai dengan harapan pengusaha. Artinya, HAP yang ditetapkan harus di bawah Rp 17.500 per Kg alias lebih murah.
“Kalau di retail indikatornya adalah ketika harga beli kami, HPP kami bisa di bawah harga acuan, harga yang diharapkan, memang harga acuan itu masih bisa bergerak, beda dengan harga eceran tertinggi ya. Tetapi secara manajemen di retail ketika kita membeli di bawah harga acuan atau harga yang diharapkan, tentunya kita pasti membeli dan pasti tersedia,” tutur dia.
Menurutnya, ketersediaan gula dan komoditas lain di pasar retail didasarkan pada kemampuan beli pengusaha. Dia menilai para pengusaha ritel tidak mungkin membeli komoditas yang harganya tinggi, lalu dijual murah.
(FRI)