IDXChannel - Kementerian BUMN sedang berusaha menyelamatkan maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dari ancaman kebangkrutan. Apalagi, selain sewa pesawatnya yang terbilang paling mahal di dunia, Garuda dinilai kebanyak punya pesawat.
Saat ini, Kementerian BUMN sedang melakukan negosiasi ulang dengan lessor perihal skema harga sewa pesawat (leasing) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk,. Pemegang saham memberi opsi harga sewa pesawat dihitung berdasarkan pemakaian per jamnya.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyebut, opsi tersebut sudah dibicarakan dengan sejumlah lessor. Harapannya, opsi tersebut sudah bisa direalisasikan setelah restrukturisasi utang emiten penerbangan pelat merah mencapai kesepakatan.
"Di beberapa lessor sudah ada pembicaraan, mungkin kita merubah konsepnya (biaya sewa) dalam dua tahun pertama. Jadi tidak membayar fix, tapi yang dipakai, ini yang kita negosiasikan selama periode pemulihan itu diharapkan tidak dibayar fix, tapi tergantung berapa jam pesawat itu dipakai jam-jamannya," ujar Kartika, Selasa (9/11/2021).
Di lain sisi, pemegang saham juga akan mengurangi jenis pesawat Garuda Indonesia dari 13 menjadi 7 jenis saja. Tiko, sapaan akrab Kartika mencatat, Garuda menjadi salah satu maskapai penerbangan dengan jumlah jenis pesawat paling paling banyak.