IDXChannel- Pabrik-pabrik di China kesulitan mencari pekerja untuk memenuhi tingginya permintaan di tengah pemulihan ekonomi. Untuk mengatasi hal tersebut, mereka menggencarkan penggunaan teknologi.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (10/4/2021), angkatan kerja di China berkurang lebih dari lima juta orang dalam satu dekade terakhir. Angka kelahiran mulai turun meski pemerintah telah mencabut kebijakan satu anak (one child policy).
Kondisi itu membuat pabrik-pabrik kekurangan suplai tenaga kerja, sehingga standar gaji terus meningkat. Hal ini memaksa perusahaan untuk merelokasi pabrik atau meningkatkan otomasi.
Direktur IT Midea, Shirley Zhou mengatakan, selain turunnya jumlah angkatan kerja, anak-anak muda di China saat ini enggan bekerja di pabrik. Midea merupakan perusahaan peralatan rumah tangga dengan pendapatan operasional 77,69 miliar yuan setahun atau setara Rp167 triliun.
Zhou mengatakan, Midea sudah menyiapkan rencana menerapkan lebih banyak teknologi di 34 pabriknya dalam tiga tahun ke depan. Sebagai langkah awal, tujuh pabrik akan menjadi pilot project tahun ini.