"Surplus sepanjang Januari hingga Oktober 2025 ini lebih ditopang oleh surplus komoditas non migas yaitu sebesar USD51,51 miliar. Sementara komoditas migas masih mengalami defisit sebesar USD15,63 miliar," ujar Pudji.
Berdasarkan data BPS, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan beberapa negara. Tiga besar di antaranya yakni Amerika Serikat USD14,93 miliar, India USD11,29 miliar dan Filipina USD7,18 miliar.
Sementara itu, Indonesia mengalami defisit dengan China sebesar USD16,32 miliar, Australia USD4,58 miliar dan Singapura USD4,17 miliar.
Untuk neraca perdagangan kelompok nonmigas, tiga penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat USD17,40 miliar, India USD11,37 miliar dan Filipina USD7,09 miliar.
Sedangkan penyumbang defisit terdalam pada kelompok nonmigas adalah China USD17,74 miliar, Australia USD3,91 miliar dan Brazil USD1,48 miliar.
(DESI ANGRIANI)