"Tentunya kita juga bisa melihat bahwa banyak barang-barang Indonesia yang mendapat hambatan perdagangannya di luar negeri," ujarnya.
Sebelumnya, Lutfi mengaku kesal atas kebijakan pemerintah Filipina yang menjegal ekspor mobil dari Indonesia. Filipina mengeluarkan kebijakan safeguard berupa bea masuk tindakan pengamanan perdagangan sementara (BMTPs).
"Industri kita juga dijahilin. Saya kesal kita ini menjual mobil kira-kira US$ 1,5 miliar ke Filipina. Nah, sekarang menetapkan safeguard untuk industri mereka di Filipina dari mobil kita," kata Lutfi.
Ia menilai, Filipina ketakutan terhadap neraca perdagangannya sehingga mengeluarkan safeguard. Menurutnya, Filipina tidak ingin neraca perdagangannya defisit sehingga mencegah impor mobil dari Indonesia.
"Jadi kalau kita lihat mereka (Filipina) itu lagi ketakutan daripada balance of trade (neraca perdagangan) itu terganggu. Jadi mereka mencoba itu " Jelasnya.