IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakselerasi penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0. Tujuan utamanya adalah mewujudkan Indonesia masuk dalam 10 besar negara yang memiliki perekonomian terbesar di dunia pada 2030.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, guna mencapai sasaran tersebut, terdapat tujuh sektor industri yang akan menjadi pemacu, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta industri alat kesehatan.
Menperin menjelaskan, implementasi Making Indonesia 4.0 menjadi salah satu major project dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.
Agus mengungkapkan, Kemenperin telah membangun Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) untuk penyiapan sumber daya manusia di bidang industri 4.0 dan mengakselerasi transformasi industri 4.0 di sektor manufaktur.
“PIDI 4.0 didirikan sebagai solusi satu atap penerapan industri 4.0 di Indonesia, sekaligus menjadi Jendela Indonesia 4.0 pada dunia," ungkap Agus.
Nantinya, tambah Agus, dalam Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia akan menginisiasi pembentukan Trade, Investment and Industry Working Group (TIIWG).
Ia menuturkan, hal ini berdasarkan keyakinan akan pentingnya pendekatan terintegrasi untuk mempercepat penerapan industri 4.0, serta memfasilitasi inovasi dan transformasi digital untuk mencapai industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Akselerasi Making Indonesia 4.0 juga didukung melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Perindustrian dan Menteri BUMN tentang pelaksanaan asesmen Indonesia Industri 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) untuk Badan Usaha Milik Negara.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi antara Kemenperin dan Kementerian BUMN dalam mendukung pelaksanakan transformasi digital di perusahaan BUMN, diyakini dapat mempercepat pencapaian aspirasi peta jalan Making Indonesia 4.0.
Selain itu, Kementerian BUMN juga mengarahkan agar perusahaan BUMN untuk melakukan percepatan transformasi digital lebih cepat dengan mengadopsi teknologi industri 4.0 dan teknologi informasi dalam menjalankan proses bisnisnya.
“Karena itu, kami telah menyerahkan sertifikat asesmen INDI 4.0 kepada perusahaan BUMN. Hal ini bukan merupakan akhir dari segalanya, namun merupakan awal dari transformasi menuju industri 4.0," pungkasnya.
(IND)