responden tengah memperbaharui tingkat efisiensi peralatan operasional, seperti motor listrik yang digerakkan Variable Speed Drives (VSD).
Laporan tersebut juga menyoroti beberapa aspek yang menjadi hambatan utama investasi efisiensi energi. Setengah dari responden menyebutkan faktor biaya sebagai penghalang utama dalam melakukan upaya peningkaan efisiensi energi, sementara 37 persen menyatakan downtime atau penghenian operasional sebagai salah satu penghalang utama. Yang juga memprihatinkan adalah hanya 41 persen responden yang merasa mendapatkan informasi yang memadai terkait langkah-langkah untuk mencapai efisiensi energi.
“Tujuan utama laporan ini adalah membantu para pemangku kepentingan di semua sektor industri memahami bahwa Nol Emisi tidak berarti Tanpa Biaya. Karena itu, baik pemerintah maupun industri memiliki peranan penting untuk mempromosikan perlunya menerapkan
teknologi hemat energi yang dapat mempercepat pengembalian investasi sambil mengurangi emisi CO2. Singkatnya, efisiensi energi baik untuk bisnis dan lingkungan,” tambah Mehta.
(SAN)