IDXChannel - Sejumlah pengamat ekonomi menilai kenaikan tarif ojek online (ojol) akan mengerek biaya ongkos kirim (ongkir) makanan dan barang. Hal itu bakal berdampak pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira meminta pemerintah untuk memperhatikan kenaikan tarif ojol. Sebab, hal itu akan berimbas kepada kenaikan biaya pengiriman makanan dan barang.
"Otomatis kalau antar penumpang naik tarifnya maka layanan sejenis juga akan naik," kata Bhima kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (7/9/2022.
Menurutnya, jika hal itu terjadi maka yang akan dirugikan adalah pelaku UMKM makanan minuman dan konsumen secara luas karena biaya ongkir menjadi lebih mahal.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, dengan naiknya tarif ojol, maka ongkos produksi atau ongkos pengiriman dan harga produk bisa menjadi lebih mahal.
"Artinya karena logistik delivery-nya mahal Sehingga ini bisa menurunkan appetite atau demand terhadap produk-produk yang dijual melalui platform digital, ini efeknya juga ke pelaku usaha," ujarnya.