IDX Channel: Bangladesh banyak meminjam dari lembaga internasional, yang terakhir adalah pinjaman USD300 juta dari ADB, apa saja manfaat yang didapat?
Menlu Momen: Bangladesh sangat berhati-hati dalam meminjam. Pinjaman kita dari luar negeri hanya 13,7% dari PDB. Salah satu yang terendah di dunia. Banyak negara menawarkan lebih banyak pinjaman tapi kami sangat berhati-hati. Kami lebih banyak meminjam dari lembaga internasional seperti Bank Dunia atau IMF atau ADB dan Bank Pembangunan Islam. Dan kami meminjam untuk proyek-proyek yang kami tahu pengembalian investasinya sangat tinggi. Secara bilateral, pinjaman kami relatif rendah. Jepang adalah yang tertinggi. China juga ada tapi kami sangat berhati-hati dalam menerima uang. Kami hanya menerima sedikit dari China, kurang dari 1% dari PDB kami.
Tapi ada kesalahpahaman dan ada propaganda bahwa Bangladesh banyak meminjam dari China dan berada dalam jebakan utang seperti Sri Lanka. Itu sama sekali tidak benar. Pinjaman kami dari China kurang dari 1% dari PDB kami. Menurut IMF, jika 50% utang luar negeri hanya dari satu negara, maka kemungkinan akan berada dalam perangkap utang. Pinjaman kami hanya 1% bukan 50%, jadi ini semua adalah propaganda.
Seperti yang Anda katakan, kami meminjam sejumlah uang sebanyak 300 juta dolar. itu jumlah yang sangat kecil. Kami mendapat lima miliar setiap bulan hanya dari ekspor kami. Dan dari 12 juta orang Bangladesh yang bekerja di luar negeri sekitar dua miliar sebulan, 24 miliar setahun. Jadi kami mendapat tujuh miliar dari orang-orang kami sendiri setiap bulan. Kami meminjam 300 juta, bukan miliar, dari Bank Pembangunan Asia untuk pembangunan perkotaan kami.
Kami mencoba meningkatkan fasilitas perkotaan kami. Negara kami berjalan dengan baik sehingga aspirasi masyarakat juga meningkat karena globalisasi dunia dan juga internet serta lain-lain. Maka kita harus mengeluarkan uang untuk pembangunan. Jadi yang kami lakukan adalah kami membuat kesepakatan dengan ADB. ADB menyediakan 300 juta untuk sekitar 350 kota dan kota kami. Kerja sama ini terdiri dari berbagai jenis proyek. salah satu proyek besar adalah saluran air limbah dan drainase karena menjamurnya bangunan. Kami dulu memiliki banyak kolam dan daerah aliran sungai yang sudah hilang digantikan bangunan di sana. Akibatnya meski hanya ada sedikit hujan, kadang-kadang, kota-kota besar dan kecil mengalami banjir. Maka untuk memiliki lebih banyak drainase dan sistem drainase yang lebih baik, kami meminjam untuk pembangunan perkotaan. Ini bukanlah hal yang aneh dan bagian dari proses yang berkelanjutan.
Seperti yang saya katakan, pinjaman kami minimal dari luar negeri. Kami meminjam lebih banyak dari bank kami sendiri. Presiden Roosevelt pernah berkata jika Anda meminjam dari negara Anda sendiri, tidak apa-apa. Jika Anda meminjam dari luar negeri, maka itu hal yang berbeda. Jadi kami kebanyakan meminjam dari negara kami sendiri, dari rakyat kami, baik dari perbankan atau melalui obligasi dan saham.
IDX Channel: Terakhir, apa harapan Bapak Menlu terhadap hubungan Indonesia-Bangladesh di masa depan?
Menlu Momen: Saya pikir kami akan memperkokoh dan memperkuat hubungan kami. Seperti yang saya katakan, kita berbagi prinsip yang sama. Bahkan rasa makanan antara Bangladesh India sangat mirip. Indonesia adalah negara yang cinta damai, Bangladesh juga. Indonesia adalah ekonomi terbesar keempat di dunia. dan negara Muslim terbesar. Bangladesh sekarang adalah ekonomi terbesar ke-35 di dunia. Sebagian besar penduduk kami Muslim tetapi kami memiliki praktik hubungan agama yang sangat harmonis seperti Indonesia. Jadi sangat besar kemungkinan kedua negara ini bekerja sama untuk berkembang. Dan Saya yakin kita bisa menjadi pemimpin di dunia. Saya menantikan momen itu.
(WHY)