sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tegas! Garuda (GIAA) Akan Pilih Rute Penerbangan Domestik yang Menguntungkan Saja

Economics editor Suparjo Ramalan
20/12/2021 14:51 WIB
GIAA akan memilih rute penerbangan domestik yang menguntungkan secara bisnis. Adapun rute lainnya akan dihapus.
Tegas! Garuda (GIAA) Akan Pilih Rute Penerbangan Domestik yang Menguntungkan Saja (FOTO:MNC Media)
Tegas! Garuda (GIAA) Akan Pilih Rute Penerbangan Domestik yang Menguntungkan Saja (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Garuda Indonesia Tbk, (GIAA) akan memilih rute penerbangan domestik yang menguntungkan secara bisnis. Adapun rute lainnya akan dihapus.  

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mencatat kebijakan tersebut untuk mendorong kinerja perusahaan agar lebih baik lagi. Karena itu, fokus pada rute penerbangan yang menguntungkan diyakini mampu meningkatkan laba emiten dengan kode saham GIAA itu. 

Untuk penerbangan internasional, manajemen akan berfokus pada layanan kargo atau barang. "Jadi, fokus awal adalah pada rute rute penerbangan domestik dan rute-rute penerbangan internasional tertentu yang juga mempertimbangkan rute penerbangan kargo," ujar Irfan, Senin (20/12/2021). 

Dia menilai, penerbangan domestik akan menjadi kekuatan baru bagi Garuda Indonesia. Hal ini didukung dari data data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penumpang untuk rute domestik mencapai 76,7 juta penumpang pada 2019. 

Angka tersebut, ungkap Irfan, bakal terus merangkak naik, jika Garuda Indonesia fokus menggarapnya. "Peluang ini menjadi fokus Garuda ke depan, khususnya dengan prioritas pengelolaan destinasi pariwisata di luar Bali," ungkap dia. 

Dari sisi penerbangan kargo, Irfan berencana untuk menambah perluasan rute. Saat ini, Garuda Indonesia melayani lima rute penerbangan khusus kargo yang diantaranya Manado-Narita, Makassar-Singapura, Denpasar-Hong Kong, Surabaya-Hong Kong, dan Makassar-Hong Kong.  

Dia mencatat dengan penerbangan kargo ini memberikan kontribusi pendapatan bagi Garuda Indonesia sebesar USD 76,6 juta hingga kuartal III 2021 atau lebih besar dari pada kuartal III 2020 yang sebesar USD 61,3 juta. 

"Garuda sejak akhir tahun lalu juga telah mengoperasikan passenger freighter yang dapat mengangkut 40 ton angkutan kargo," tutur dia. 

Selain itu, Garuda Indonesia juga bakal menyesuaikan jumlah pesawat agar sesuai dengan rute yang dijalankan. Lalu, Garuda Indonesia juga terus melakukan renegosiasi kontrak sewa pesawat dan berupaya dapat memperoleh skema variable cost. 

Tercatat hanya 60 armada pesawat Garuda yang beroperasi pada saat ini. Padahal, armada yang dimiliki mencapai 125 pesawat, terdiri atas 119 pesawat sewa dan 6 pesawat milik sendiri. 

Lalu, Kementerian BUMN selaku pemegang saham berencana memangkas rute penerbangan Garuda dari 237 rute menjadi 140 rute saja. Artinya, ada 97 rute yang nantinya ditutup. 

(SANDY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement