Sebagai smartphone yang memiliki TKDN 40,3%, Redmi A1 meliputi berbagai aspek seperti manufaktur (penyediaan mesin produksi, penggunaan tenaga kerja lokal, penambahan proses SMT untuk perakitan PCB), pengembangan produk untuk software secara lokal, serta pengembangan aplikasi yang bekerja sama dengan mitra lokal.
"Kemenperin menaruh harapan kepada Xiaomi Indonesia untuk semakin aktif berkontribusi dalam menciptakan inovasi melalui perangkat seluler yang dapat mendukung program pemerintah dalam pemerataan jaringan 4G bagi masyarakat khususnya masyarakat 3T (terdepan, terluar dan tertinggal)," ungkap Agus.
Direktur Xiaomi Technology Indonesia Manish Dang menyampaikan, pihaknya meyakini bahwa semua masyarakat di dunia berhak menikmati inovasi teknologi. Oleh karena itu, Redmi A1 hadir di Indonesia guna memberikan akses bagi seluruh lapisan masyarakat dalam mengakses teknologi yang dapat memengaruhi kehidupannya sehari-hari menjadi lebih baik.
Perangkat tersebut menggunakan prosesor octa-core serta sistem operasi Android 12. Redmi A1 hadir dengan baterai berkapasitas besar 5000mAh yang memungkinkan penggunanya untuk dapat tetap aktif seharian tanpa kehabisan daya. Selain itu, smartphone ini juga telah mendukung 10W fast charging dan 10W in-box charger dalam paket penjualan.
Guna memperluas cakupan penyediaan akses terhadap teknologi, Xiaomi Indonesia juga bekerja sama dengan operator Telkomsel yang memberikan dukungan berupa bundling simcard Telkomsel PraBayar beserta paket data terjangkau yang terdapat dalam kemasan penjualan Redmi A1. (NIA)