Selain itu, Eddy menambahkan, pihaknya juga menghargai pekerjaan ojek daring sebagai tulang punggung pencari ekonomi keluarga dengan menyampaikan aspirasinya.
"Mengenai hal-hal lain yang bersinggungan dengan operator ataupun aplikator nah itu dibicarakan selanjutnya nanti," tutupnya
Diketahui, ada 12 orang perwakilan demonstran dari ojol yang diterima masuk ke dalam ruang kerja Komisi V untuk menyampaikan tuntutannya. Salah satu tuntutan para demonstran adalah kebijakan potongan aplikator yang dibebankan ke driver diturunkan menjadi maksimal 10%. Sebab, selama ini potongan 20% sangat memberatkan driver.
"Karena kami sudah menanggung biaya BBM, parkir, pulsa, biaya ganti ban dan spare parts lainnya," ungkap Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati.
(SAN)