Sementara itu Hutama Karya memastikan bahwa untuk mempersiapkan pengoperasian Tol Binjai – Stabat, telah dilakukan Uji Laik Fungsi (ULF) pada 14 – 15 Januari 2022 lalu oleh perusahaan bersama dengan Badan Pengatur Jalan Tol, Bina Marga, Korlantas, BBPJN Sumut, dan instansi lainnya.
Adapun Sertifikat Laik Operasi (SLO) telah diterima perusahaan pada 28 Januari 2022 lalu. Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyampaikan, keberadaan Tol Binjai –Stabat akan membuka konektivitas baru dari Kecamatan Stabat ke Kota Binjai dan bahkan hingga Medan.
“Setelah nanti dioperasikan, harapannya dapat mempercepat angkutan barang hingga angkutan manusia,” ungkap Budi.
Budi juga juga mencatat Jalan Tol Binjai – Stabat menjadi bagian dari pembangunan Jalan Tol Binjai – Langsa sepanjang 131 Km. Nantinya kehadiran tol ini akan menghubungkan dua Provinsi yakni Sumatera Utara dan Provinsi Aceh. Sehingga akan berdampak dan mendongkrak perekonomian daerah setempat.
“Dalam percepatan penyelesaian Tol Binjai – Stabat, seluruh proses konstruksi hingga proses pembebasan lahan berjalan dengan baik. Kami berterima kasih atas dukungan semua stakeholder sehingga pembangunan tol ini dapat berjalan lancar, minim kendala dan sesuai target yang telah ditentukan,” kata Budi.