Pembiayaan Hijau Jadi Persoalan Pelik
Powell menekankan bahwa perubahan iklim harus ditangani oleh pejabat politik terpilih. Namun selama ini, isu perubahan iklim menjadi highlight di berbagai lini kebijakan, termasuk di sektor keuangan.
Mengutip The New York Times, komentar Powell ini sebenarnya menanggapi seruan dari partai Demokrat AS agar The Fed mengambil peran yang lebih aktif dalam mengawasi perubahan iklim. Di tambah skeptisisme dari beberapa Republikan bahwa ia dapat melindungi dari risiko terkait iklim terhadap sistem keuangan.
Sementara bank sentral sedang mencari cara untuk memantau risiko terkait iklim dengan lebih baik di lembaga keuangan.
Selama ini, institusi bank biasanya memberi kredit terkait proyek hijau dan mulai berhenti mendanai proyek penghasil karbon seperti industri minyak dan gas (migas).
Iklim adalah masalah yang sangat pelik bagi The Fed. Sebagai pengawas bank, The Fed perlu memikirkan risiko terhadap sistem keuangan, dan batas antara melindungi bank dan memengaruhi siapa yang dapat dengan mudah mengakses pembiayaan yang tidak dapat terukur.
Dalam konteks ini, sepertinya The Fed merujuk pada pembiayaan hijau yang selama ini dilakukan oleh beberapa bank.
Terkait pembiayaan hijau, beberapa bank dan otoritas terkait telah memulai program pembiayaan hijau atau kebijakan yang mendukung pembiayaan berkelanjutan. Sebut saja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang baru saja meluncurkan taksonomi hijau untuk panduan pembiayaan berkelanjutan bagi bank.
Adapun contoh lainnya adalah Bank DBS yang menerapkan proyek green loan. Jenis pinjaman ini adalah pinjaman yang digunakan untuk membiayai secara eksklusif proyek ramah lingkungan yang memenuhi syarat dengan manfaat lingkungan yang jelas seperti efisiensi energi, pencegahan polusi, dan lainnya.
Bahkan negara-negara maju berinisiatif memobilisasi sebanyak USD100 miliar dalam pendanaan iklim untuk negara berkembang. Ini sebagai upaya memitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim diperkirakan akan tercapai pada tahun 2023.
Di tahun ini, dengan sikap ‘dingin’ Powell terhadap hal yang berbau perubahan iklim, nampaknya pembiayaan berkelanjutan akan menemui tantangannya. (ADF)