sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tren Pemulihan Industri Mamin Nasional Terselamatkan Kebijakan Pemerintah

Economics editor Anggie Ariesta
30/04/2022 04:47 WIB
Beruntung, kebijakan terbaru pemerintah tentang pelonggaran aturan penanganan pandemi seiring jumlah kasus yang mulai melandai mulai membawa angin segar.
Tren Pemulihan Industri Mamin Nasional Terselamatkan Kebijakan Pemerintah (foto: MNC Media)
Tren Pemulihan Industri Mamin Nasional Terselamatkan Kebijakan Pemerintah (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pandemi COVID-19 yang meluluhlantakkan perekonomian tak terkecuali juga menghantam kinerja industri makanan dan minuman (mamin). Daya beli masyarakat yang melemah, mobilitas yang serba terbatas dan terganggunya jalur distribusi akibat kebijakan lockdown yang diterapkan sejumlah daerah membuat bisnis mamin sangat tertekan.

Beruntung, kebijakan terbaru pemerintah tentang pelonggaran aturan penanganan pandemi seiring jumlah kasus yang mulai melandai mulai membawa angin segar. Hal ini lantaran sejak awal pandemi berlangsung di triwulan II/2020, pelaku usaha tak tahu apa yang harus dilakukan karena tidak adanya pengalaman menghadapi pandemi.

"Kami diselamatkan kebijakan Kementerian Perindustrian agar tetap bisa berproduksi sehingga industri makanan dan minuman tetap bisa beroperasi dengan protokol dan laporan ketat," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman, dalam IDX Special Dialogue Idul Fitri 1443 H, Jumat (29/4/2022).

Hingga akhirnya, Adhi mengaku pada tahun 2020, industri mamin masih bisa tumbuh walau hanya 1,58 persen. Kemudian di tahun 2021, karena sudah ada pengalaman yang cukup maka terjadi pertumbuhan sebessar 2,54 persen.

"Kami ada drop sedikit di bulan Juli 2021 karena waktu itu sangat tinggi sekali varian Deltanya. Berbahaya sekali. Itu juga berpengaruh sedikit. Tapi untungnya di bulan Agustus selanjutnya sudah bisa terkendali lagi karena memang pemerintah dan pelaku usaha sudah punya pengalaman yang cukup panjang sehingga kita bisa mengendalikan pertumbuhan tetap positif di tahun 2021 itu," jelas Adhi.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement